Halo !!! Saya Kang Ismet, ini adalah blog tentang AMP HTML dan cara penerapannya

Sejenak Menikmati Pagi di Kotaagung, Lampung

Sunrise di Dermaga Baru Kotaagung
Kotaagung, sebuah tempatdi Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung yang letaknya berada
di pesisir Teluk Semaka. Konon di Teluk Semaka ini merupakan perairan persinggahan kapal-kapal besar pengangkut muatan terutama kapal pengangkut minyak bumi milik Pertamina. Selain itu teluk tersebut menjadi persinggahan dan habitat biota-biota laut sehingga tak heran hasil nelayan di Kotaagung cukup menjanjikan. Keberadaan Kotaagung sangat penting karena menjadi satu-satunya tempat yang menghasilkan ikan-ikan laut segar se-Kabupaten Tanggamus.

Suatu pagi, matahari belum menampakan mukanya, saya turun daerah Gisting -suatu desa di lereng gunung Tanggamus- karena  ingin merasakan suasana laut pagi-pagi. Kotaagunglah pilihan terdekat karena hanya berjarak sekitar 20 menit menuruni pegunungan dari Gisting. Kondisi jalanan sepi, agak was-was karena menurut warga setempat beberapa ruas jalan dari Gisting menuju Kotaagung terkenal sebagai tempat rawan begal.  Wajar saja, beberapa ruas jalan tersebut memang masih hutan dan perkebunan rakyat.  Kata warga setempat agar terhindar dari begal jika harus berangkat pagi-pagi lepaslah helm, berjalan santai-tenang, dan menggunakan pakaian yang tidak terlalu mencolok seperti halnya warga setempat atau peladang yang sering melintasi jalan tersebut. Bisa juga mengikuti truk atau mobil yang melintasi sehingga kita tidak sendiri saat melintasi jalan tersebut.

Dermaga lama Kotaagung
Sesampainya di Kotaagung sekitar Jam 6 kurang, suasana masih sepi, matahari belum terlihat mukanya. Saya langsung memilih mengarahkan motor kea rah pantai menuju Dermaga Madang. Ada beberapa dermaga disini, dua dermaga baru yang terbuat dari cor-coran dan dermaga lainnya masih tradisional terbuat dari kayu. Terlihat banyak orang berkumpul di Dermaga Baru, tempat berlabuhnya kapal-kapal nelayan. Mereka yang berkumpul di dermaga sebagian besar memang menunggu para nelayan tiba membawa hasil tangkapannya.  matahari pun terbit dari balik Gunung Tanggamus, nelayan belum juga datang, saya pun memilih sibuk mengambil beberapa foto sunrise di tempat ini. Saking asiknya tidak sadar, nelayan sudah tiba di pinggir dermaga, ikan-ikan segar diangkat dari kapal sekoci, nelayan mulai menghitung hasil tangkapannya sambil menunggu gerobak untuk mengangkut hasil tangkapannya ketempat pelelangan ikan. Dan mulai saya pahami mereka yang mengerubingi nelayan itu ternyata hendak membeli ikan hasil tangkapan dan nantinya akan di jual di sekitar Tempat Pelelangan Ikan. Sebut saja pasar Madang.

Kapal-kapal yang ada di teluk semaka
20 ribu aja ^^
Ikannya cukup beragam, dari ikan ukuran sepanjang telapak tangan, bahkan ada ikan yang panjangnya lebih dari manusia dewasa, mungkin sekitar 2 meter. Menurut penuturan beberapa teman yang tinggal di Lampung, ikan di Kotaagung ini terkenal enak, mungkin karena diambil dari Tekuk Semaka yang kondisinya lautnya belum atau mungkin sedikit terkontaminasi oleh sesuatu zat. Harga ikannya pun cukup murah, sayapun tergoda untuk membeli ikan Selayar  dengan harga 20 ribu rupiah untuk 10 ekor. Harga yang cukup murah tapi setelah melewati tawar-menawar yang cukup sengit hehe

Di dekat dermaga madang, terdapat suatu pantai yang diatas pasirnya terdapat kapal-kapal kecil nelayan berlabuh, namun sayang sekali kondisinya mengerikan, banyak sampah bertebaran disepanjang pantai tersebut, padahal jika kebersihan pantai ini di jaga bisa menjadi tempat menikmati pantai yang asik untuk bersantai dan menghilangkan penat, sekedar berdiri memandang laut, atau menikmati Kopi Robusta asli Lampung yang terkenal akan asam-pahitnya.

sampah berserakan di pantai deket dermaga :(
Matahari mulai meninggi, perut sudah lapar, saya memutuskan kembali ke mess Rimbawan Gisting, mengolah seiket ikan untuk di panggang :D

ikan panggang sudah jadi :D